Entahlah

Magelang, 3 Agustus 2018
21.35 WIB


Badan ini serasa menggigil. Cuaca malam ini sungguh begitu dingin. Aku tak berani untuk keluar melihat keadaan malam. Karena saking dinginnya, yah, aku tak mampu berkutik di nyamannya tempat tidur...

Entah kenapa, rasanya aku tak mampu menghentikan keinginanku untuk menulis. Menulis di sebuah blog yang aku sendiri merasa, sudah begitu asing di hidupku. Aku hampir tak ingat bahwa aku memiliki beberapa cerita yang aku bagikan di blogku ini.

Sebagai pengantar saja, aku mulai menulis cerita sejak aku duduk di bangku SMA. Masa-masa penuh dengan mimpi yang bersemayam di kepalaku. Aku kadang lupa, berapa banyak mimpiku pada waktu itu dan berapa pula yang telah aku wujudkan?

Dan yang membuatku sebal, aku pun lupa, hal apa yang membuatku senang untuk menulis? Hingga aku memiliki mimpi ingin menerbitkan sebuah buku atas karyaku sendiri? Yah, mimpiku yang satu ini akhirnya terwujud pada tahun 2015 lalu. Aku menerbitkan sebuah novel berjudul Alam Bidadari melalui penerbit indie.

Aku mulai menata mimpi-mimpiku pada saat setelah lulus dari bangku SMP. Mulai dari mimpi sederhana, seperti akan melanjutkan ke sekolah mana. Hingga mimpi besar seperti aku ingin menjadi teknisi pesawat terbang. Yah, seorang pemalas sepertiku ingin menjadi teknisi pesawat terbang. Yang benar saja.

Aku masuk SMA bukanlah keinginan awalku. Karena pada saat itu, aku ingin memasukki SMK ternama di Kabupaten Purbalingga. Dan memang, impianku terwujud. Benar-benar terwujud. Tetapi, setelah aku masuk beberapa minggu disana, aku merasakan ketidaknyamanan atas batinku sendiri. Entah, aku juga tak tahu kenapa aku bisa sampai tidak nyaman berada di sekolah yang "bonafit"?

Akupun merasa berdosa kepada orang tuaku, karena aku yang memaksa mereka untuk menyekolahkanku disana. Padahal ibuku, sebenarnya ingin aku sekolah yang dekat saja. Meski beliau tidak pernah mengatakannya padaku. Hal tersebut kuketahui, setelah aku mengatakan kepada ibuku bahwa aku tidak betah. Dan ibuku tidak menahanku untuk tetap melanjutkan disana, malahan seperti mendukung jika aku akan pindah ke sekolah yang lebih dekat.

Singkat cerita, aku pun masuk di SMA yang jaraknya tak terlalu jauh dari rumahku. Ya, sekitar 7 KM mungkin. Dan disana aku mulai menata kembali mimpi-mimpiku yang sebelumnya berantakan akibat keadaan tersebut. Satu persatu mimpi-mimpiku kupungut kembali dan kukemas rapi.

Dari awal mula masuk SMA, aku memang bermimpi untuk dapat menerbitkan sebuah buku. Dari saat itu, aku mulai sedikit-sedikit membaca buku yang aku suka. Dari membaca, aku mulai mencoba untuk menulis. Menulis sekadar puisi hingga cerpen.

Sampai pada saat aku bertemu seseorang yang ternyata memiliki kesukaan yang sama, yaitu menulis. Aku banyak terinspirasi olehnya pada saat itu. Karena memang kawan berbagiku dalam menulis pada saat itu hanya dia saja. Dan pada saat itu juga lah, awal mula kenapa sampai lahir novel Alam Bidadari.

Setelah Alam Bidadari terbit dan pihak sekolah tahu. Hal ini cukup membanggakan. Karena dari novel itulah, seorang Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, ingin bertemu denganku. Kami bertemu sesaat setelah beliau meresmikan jembatan baru di Kabupaten Purbalingga.

Penuh perjuangan pada saat itu untuk menemui Pak Ganjar. Karena mulanya, pihak sekolah dihubungi bahwa beliau berada di salah satu SMK di Purbalingga, aku dan pihak sekolah diminta untuk segera menuju kesana. namun ketika kami tiba, ternyata Pak Ganjar sudah menuju tempat peresmian jembatan. Yah, singkat cerita kami bertemu, berfoto, dan beliau membeli bukuku sebanyak 20 exp.

Sejauh ini, mimpiku untuk menulis adalah satu dari beribu mimpi yang berhasil aku wujudkan. Namun, setelah novel tersebut terbit, rasanya aku seperti tak memiliki gairah lagi untuk menulis. Apakah aku sudah puas? Tidak. Entah kenapa aku seperti mati rasa dalam menulis. Aku tak dapat menemukan lagi gairahku untuk menulis.

Hingga pada saat aku menuliskan catatan ini, aku baru saja menemukan gairahku kembali. Entahlah, aku tak tahu mengapa tiba-tiba aku ingin sekali rasanya menulis lagi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rasa yang Hilang

Story At Night (Part 2)

E L I J A N A - Ceremony Of December